Menengok Suasana Ramadan di Rutan Tanah Grogot.
KALTIM POST 06/08/2012, Suasan berbeda terlihat di Rumah Tahanan (Rutan) Tanah Grogot, Jl
Kusuma Bangsa Km 4, Jumat (3/8) akhir pekan lalu. Suasana sepi yang
kerap terjadi usai jam besuk, kini tidak terlihat. Suasana tetap ramai
meski jam kunjungan sudah lewat sekitar 2 jam.
SORE itu, seratusan orang berkumpul di ruang tengah
Rutan. Suasana terlihat akrab antara keluarga dan penghuninya. Yang
membedakan hanya kaus biru bertulis “Warga Binaan Rutan Tanah Grogot”
yang tercetak dengan huruf tegas, sementara yang lainnya menggunakan
pakaian biasa.
Di depan mereka, nampak beberapa kudapan khas puasa, mulai kolak
pisang, buah segar, air mineral dan beberapa kotak makanan berat yang
siap untuk disantap. Kali ini, warga binaan mendapatkan momen langka
bisa berbuka puasa bersama anggota keluarga.
Kepala Rutan Tanah Grogot Budi Prajitno mengatakan, momen ini digelar
khusus sebagai momen kebersamaan antara warga binaan dan keluarganya
agar silaturahmi selalu terjaga. Kegiatan ini juga memiliki makna ganda,
petugas juga bisa berkumpul saat berbuka puasa sehingga
suasana kebersamaan semakin terasa.
“Kegiatan buka bersama ini sudah kami rencakan sejak jauh hari.
Berbagai respons positif dari keluarga penghuni Rutan maupun dari
petugas menjadikan momen ini bisa terlaksana,” kata Budi.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berkumpul
dengan keluarganya saat berbuka puasa. Semoga bisa mengurangi rasa rindu
saat makan bersama dengan keluarga dan kerabat saat Ramadan,” tambah
mantan Kasi Pembinaan dan Kegiatan Kerja Lapas Tenggarong itu pada harian ini.
Meski pihaknya sedikit melonggarkan waktu jam besuk, kata dia,
pengamanan masih menjadi prioritas. Segala macam benda yang di larang
masuk ke Rutan diamankan petugas. Seperti ponsel, dan benda berbahaya
lain.
Setelah menunggu sekitar sejam dengan bercengkrama, azan magrib
berkumandang. Santapan berbuka langsung diserbu. Cukup nikmat terlihat,
beberapa penghuni nampak begitu lahap menyantap makanan tersedia. Selain
buka bersama, kegiatan lain yang nampak “baru” adalah salat berjamaah
dan tartil Quran.
Selama Ramadan rutinitas sehari-hari Rutan Tanah Grogot mengalami
penyesuaian. Selain salat dan tadarus, jam makan juga bergeser
menyesuaikan jam buka puasa dan sahur. “Kita sesuaikan agendanya, karena
90 persen warga binaan adalah muslim,” beber Budi.
Selain mengalami berbagai pergeseran rutinitas, bulan puasa yang
bertepatan dengan HUT RI juga dijadikan moment tepat untuk menggelar
perlombaan. Perlombaan yang bernapaskan Islam digelar. Di antaranya
lomba azan, baca Alquran, dan hafalan surat pendek. “Bagi warga binaan kami
memilih lomba yang tak menguras fisik dan bisa bermanfaat bagi saudara
kita yang berpuasa,”